MAULANA ISHAQ KETURUNAN NABI MUHAMMAD S.A.W

 Maulana Ishaq keturunan nabi muhammad s.a.w

       Maulana Ishaq adalah anak dari Sayyid Husain Jamaluddin. Yang bergelar Syekh Jumadil Kubro. Maulana Ishaq adalah adik dari Maulana Malik Asmaraqandi [Sunan Gresik]
Pembaca perlu membedakan antara Syaikh Jumadil Kubro [ayah Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak ini] dengan Maulana Ahmad Jamadil Kubro.

 Dua orang yang berbeda. 

Sama dengan kakaknya, yaitu Maulana Malik Ibrahim Asmaraqandi [Sunan Gresik]. Maka Maulana Ishaq dilahirkan di Samarkand, Uzbekistan. 

Dahulu bagian dari wilayah Kerajaan Turki Utsmani. Dalam satu data, ditemukan bahwa Maulana Ishaq ini adalah masih kerabat dan guru dari Laksamana Cheng Ho.

Nasab keluarga Maulana Ishaq yang lengkap dan benar adalah: Maulana Ishaq bin Husein Jamaluddin [Syaikh Jumadil Kubro] bin Ahmad Syah Jalaluddin bin 'Abdullah Khan bin Abdul Malik Azmatkhan bin 'Alwi 'Ammil Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath bin 'Ali Khali Qasam bin 'Alwi Shohib Baiti Jubair bin Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah bin 'Alwi Al-Mubtakir bin 'Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin 'Isa An-Naqib bin Muhammad An-Naqib bin 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad Al-Baqir bin Imam 'Ali Zainal 'Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.

[Maulana Ishaq adalah paman dari Sunan Ampel Surabaya dan Sayyid Ali Murtadha yang bergelar Sunan Santri atau Raden Santri atau Raja Pendeta], [Maulana Ishaq adalah ayah kandung dari Sunan Giri Gresik], [Maulana Ishaq adalah kakek paman dari Sunan Bonang, Sunan Drajat dan Sunan Ngudung] dan [Maulana Ishaq adalah Buyut paman dari Sunan Kudus].

#ditulis salinan oleh mohd amir shah bin hj ahamed kerabat keturunan cucu cicit nabi muhammad s.a.w kota bharu,kelantan,malaysia. 10 Januari2021.

Dakwah Maulana Ishaq berketurunan nabi muhammad s.a.w ke Belambangan Banyuwangi

     Di awal abad 14 M. Kerajaan Blambangan diperintah oleh Prabu Menak Sembuyu, salah seorang keturunan Prabu Hayam Wuruk dari kerajaan Majapahit. Raja dan rakyatnya memeluk agama Hindu dan ada sebagian yang Memeluk agama Budha. 

Kerajaan Blambangan terdapat di daerah Banyuwangi Selatan, dekat dengan daerah Muncar.

Pada suatu hari Prabu Menak Sembuyu gelisah, demikian pula permaisurinya, pasalnya putri mereka satu-satunya telah jatuh sakit selama beberapa bulan. Sudah diusahakan mendatangkan tabib untuk mengobatinya tapi sang putri belum sembuh juga.

Memang pada waktu itu kerajaan Blambangan sedang dilanda pegebluk atau wabah penyakit. Banyak sudah korban berjatuhan. Menurut gambaran babad Tanah Jawa esok sakit dan sorenya mati. Seluruh penduduk sangat prihatin, berduka cita, dan hampir semua kegiatan sehari-hari menjadi macet total.

Atas saran permaisuri Prabu Meunak Sembuyu kemudian mengadakan sayembara, siapa yang dapat menyembuhkan putrinya akan diambil menantu dan siapa yang dapat mengusir wabah penyakit di Blambangan akan diangkat sebagai Bupati atau Raja Muda.

Sayembara disebar dihampir pelosok negeri. Sehari, dua hari, seminggu bahkan berbulan-bulan kemudian tak ada seorangpun yang menyatakan kesanggupannya untuk mengikuti sayembara 'itu.

Permaisuri makin sedih hatinya. Prabu Menak Sembuyu berusaha menghibur isterinya dengan menugaskan Patih Bajul Sengara untuk mencari pertapa sakti guna mengobati penyakit putrinya.

Diiringi beberapa prajurit pilihan, Patih Bajul Sengara berangkat melaksanakan tugasnya. Para pertapa bisanya tinggal di puncak atau lereng-lemng gunung, maka kesanalah Patih Bajul Sengara mengajak pengikutnya mencari orang-orang sakti, Patih Bajul Sengara akhirnya bertemu dengan Raja Kandaya yang mengetahui adanya seorang tokoh sakti dari negeri seberang. 

Orang yang dimaksud adalah Syekh Maulana lshaq yang sedang berdakwah secara sembunyi-sembunyi di daerah Blambangan. Tepatnya di Kota Banyuwangi [Sekarang tempat berdakwahnya Maulana Ishaq, oleh masyarakat Banyuwangi dibangun sebagai Masjid dan di beri nama Masjid Jami’ Baiturrahim, di depan Polres Banyuwangi].
Patih Bajul Sengara dapat bertemu dengan.

 Syekh Maulana lshak yang sedang bertafakkur di sebuah goa yang terdapat di kawasan Rogojampi, di daerah Cemoro. Setelah terjadi negosiasi bahwa Raja dan Rakyat Blambangan mau diajak memeluk agama Islam maka Syekh Maulana Ishak bersedia datang ke istana Blambangan. la memang piawai dibidang ilmu kedokteran, putri Dewi Sekardadu sembuh dan setelah diobati Pagebluk juga lenyap dari wilayah Blambangan. 

Sesuai janji Raja maka Sekh Maulana Ishak dikawinkan dengan Dewi Sekardadu. Diberi kedudukan sebagai Adipati untuk menguasai sebagian wilayah Blambangan tepatnya di Banyuwangi bagian Utara, yang sekarang menjadi Kota Banyuwangi. 

Dari daerah sinilah lahir seorang bayi mungil yang elok, namanya Sayyid ’Ainul Yaqin yang kelak setelah dewasa bergelar Sunan Giri.

 Oleh masyarakat Banyuwangi, daerah kelahiran Sunan Giri, dijadikan nama desa dan kecamatan, yaitu Kecamatan Giri.

#ditulis salinan oleh mohd amir shah bin hj ahamed kerabat keturunan cucu cicit nabi muhammad s.a.w kota bharu,kelantan,malaysia. 10 januari 2021.


Hasutan dan Fitnah kepada Maulana Ishaq keturunan nabi muhammad s.a.w

      Tujuh bulan sudah Syekh Maulana Ishak menjadi Adipati baru di Blambangan. Makin hari semakin bertambah banyak saja penduduk Blambangan yang masuk agama Islam. Sementara Patih Bajul Sengara tak henti-hentinya mempengaruhi sang Prabu dengan hasutan-hasutan jahatnya. Hati Prabu Menak Sembuyu jadi panas mengetahui hal ini.

Patih Bajul Sengara sendiri tanpa sepengetahuan sang Prabu sudah mengadakan teror pada pengikut Syakh Maulana Ishak. Tidak sedikit penduduk Kadipaten yang dipimpin Syekh Maulana Ishak diculik, disiksa dan dipaksa kembali kepada agama lama, Walaupun kegiatan itu dilakukan secara rahasia dan sembunyi-sembunyi pada akhirnya Syekh Maulana Ishak mengetahui juga.

Pada saat itu Dewi Sekardadu sedang hamil tujuh bulan. Syekh Maulana Ishak sadar, bila hal itu diteruskan akan terjadi pertumpahan darah yang seharusnya tidak perlu, Kasihan rakyat jelata yang harus menanggung akibatnya. Maka dia segera berpamitan kepada isterinya untuk pergi meninggalkan Blambangan. 

Maulana Ishaq pergi menuju Gresik untuk bertemu dengan kakaknya, yaitu Maulana Malik Ibrahim, seminggu kemudian dia menuju Ampel Denta menemui keponakannya, yaitu Sunan Ampel dan menitipkan bayinya yang masih ada di Blambangan. 

Maulana Ishaq kemudian berlayar menuju Kerajaan Samudera Pasai, dan berdakwah di sana.

Demikianlah, pada tengah malam, dengan hati berat karena harus meninggalkan isteri yang hamil tujuh bulan, Syekh Maulana Ishak berangkat meninggalkan Blambangan seorang diri. Besok harinya sepasukan besar prajurit Blambangan yang dipimpin Patih Bajul Sengara menerobos masuk wilayah Kadipaten yang sudah ditinggalkan Syekh Maulana lshak,Tentu saja Patih kecewe, walau seluruh isi istana di obrak-abrik dia tidak menemukan Syakh Maulana Ishak yang sangat dibencinya.

Dua bulan kemudian dari rahim Dewi Sekardadu lahir bayi laki-laki yang elok rupawan. Sesungguhnya Prabu Menak Sembuyu dan permaisurinya merasa senang dan bahagia melihat kehadiran cucunya yang tampan dan rupawan itu. Bayi itu lain daripada yang lain, wajahnya mengeluarkan cahaya terang.

Lain halnya dengan Patih Bajul Sengara. Dia menghasut Prabu Menak Sembuyu agar terus membunuh Syaikh Maulana Ishaq dan membunuh bayinya. Kebetulan setelah ditinggal Maulana Ishaq, kondisi Blambangan menjadi terjangkit lagi oleh penyakit Pagebluk tersebut. 

Penyakit pagebluk semacam penyakit Tho’un atau virus flu burung atau flu babi.
Patih Bajul Sengara menghasut Raja dengan berkata: "Bayi itu ! Benar gusti Prabu ! Cepat atau lambat bayi itu akan menjadi bencana di kemudian hari. 

Wabah penyakit inipun menurut dukun-dukun terkenal di Blambangan ini disebabkan adanya hawa panas yang memancar dari jiwa bayi itu !" kilah Patih Bajul Sengara dengan alasan yang dibuat-buat. 

Sang Prabu tidak cepat mengambil keputusan, dikarenakan dia terlanjur menyukai kehadiran cucunya itu, namun sang Patih tiada bosan-bosannya menteror dengan hasutan dan tuduhan keji akhirnya Sang Prabu terpengaruh juga.

Walau demikian tiada tega juga dia memerintahkan pembunuhan atas cucunya itu secara langsung, Bayi yang masih berusia empat puluh hari dimasukkan ke dalam peti dan diperintahkan untuk dibuang ke Samudera. [Bersambung ke Biografi Sunan Giri].

Bagaimana dengan Maulana Ishaq?. Maulana Ishaq kemudian singgah ke Gresik menemui Maulana Malik Ibrahim, untuk melaporkan hasil dakwahnya di Blambangan dan meminta saran kepada kakaknya itu sebagai ketua Wali Songo Periode 1.

 Oleh kakaknya, Maulana Ishaq disarankan ke Surabaya dulu untuk beristirahat selama 40 hari menemui Sunan Ampel, dan ditugasi untuk berdakwah ke Kerajaan Samudera Pasai. Kebetulan Kerajaan Samudera Pasai membutuhkan seorang Penasehat [Mufti].

 Maulana Ishaq menjadi Anggota Wali Songo selama 2 Periode.

 Kemudian pada periode ke 3 digantikan oleh putranya, yaitu Sunan Giri.

 Dari data yang didapatkan oleh penulis, Maulana Ishaq wafat di Singapore yang saat itu merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Samudera Pasai. Dan dimakamkan di sana.

Ditulis salinan oleh mohd amir shah bin hj ahamed kerabat keturunan cucu cicit nabi muhammad s.a.w kota bharu,kelantan,malaysia. 11 Januari2021.


Comments

Popular posts from this blog

Keturunan Syed, Nik dan Wan juga dikaitkan dengan keturunan Nabi Muhammad SAW.

Keturunan nabi muhammad s.a.w

Silsilah Irfan Darwisy bin Zukifly adalah keturunan Nabi Muhammad s.a.w ke 39